Monday, 2 June 2014

TES PROYEKSI DAN KEPRIBADIAN II #9

Nah sekarang kita akan menyambung tentang tes proyeksi dan kepribadian part 2 ya..

-Teknik-teknik noda tinta
Rorschach, salah satu teknik proyektif paling populer adalah teknik noda tinta. Teknik ini dikembangkan oleh psikiatris Swiss Hermann Rorschach, pertama kali dideskripsikan pada tahun 1921. Digunakan oleh para psikolog dalam studi imajinasi dan fungsi-fungsi lain, dalam pengembangan teknik ini Rorschach bereksperimen dengan sejumlah besar noda tinta, yang ia jalankan pada berbagai kelompok psikiatrik yang berbeda. Dari hasil observasi klinis semacam ini, ciri-ciri respons yang membedakan antara berbagai sindroma psikiatris secara bertahap dipersatukan dalam suatu sistem skoring. Prosedur skoring lebih dipertajam dengan pengetesan suplementer atas orang yang bermental terbelakang, seniman, sarjana, dan kelompok khusus atau khas lainya.

-Sistem Komprehensif Exner
 Rorschach menjadi kurang dihargai sebagai instrumen psikometris. Exner, Jr (1969) dengan Samuel Beck & Bruno Klopfer dari pembuat sistematisasi Rorschach. Exner tertarik untuk menyuling  semua teknik Rorschach segi yang secara empiris berguna dan dapat dipertahankan ke dalam suatu sistem tunggal. Menurut Exner, objek respons penentuan skor adalah asal mula dari rangkuman struktural.

-Pendekatan-pendekatan alternatif
Pendekatan ini memperlakukan tes Rorschach pada dasarnya sebagai wawancara klinis terstandarisasi yang mengambil sampel operasi perseptual seseorang.

-Teknik noda tinta Holtzman
Teknik noda tinta Holztman sudah ada sebelum teknik Exner, untuk menerapkan orientasi psikometris pada teknik noda tinta. Teknik noda tinta Holtzman dirancang untuk memikirkan teknis utama dari instrumen yang lebih awal.

-Teknik-teknik Gambar:
-Thematic Apperception Test
Berdasarkan pada stimuli yang lebih jauh lebih terstruktur dan meminta respons verbal yang lebih kompleks dan terorganisasi secara bermakna.

-Rosenzweig Picture-Frustration Study
Rosenzweig Picture-Frustration Study lebih dibatasi dalam cakupannya dan meminta respons-respons yang lebih sederhana.

-Teknik Verbal:
-Tes asosiasi kata
caranya adalah dengan menyajikan rangkaian kata-kata tak terkait dan meminta individu untuk memberikan kata pertama yang muncul dalam pikiran mereka.

-Tes Penyelesaian Kalimat
Penyelesaian kalimat menempati bidang tengan antara asosiasi kata dan teknik teknik tematis. Umumnya, kata-kata pembukaan memungkinkan variasi yang mungkin jumlahnya tak terbatas. Bentuk kalimat kerap dirumuskan sedemikian rupa untuk membangkitkan respons yang relevan bagi domain kepribadian yang akan diteliti.

 Anastasi Annne, Urbina Susanna. Tes Psikologi. 2007. Jakarta: PT: Indeks

No comments:

Post a Comment