Sunday, 23 March 2014



Tes Individu populasi khusus & Tes minat #4

Tes individu adalah tes yang hanya dapat diberikan secara orang per orang, tidak dapat diberikan secara kelompo. Tes individual biasanya digunakan untuk asesmen individual mendalam, misal: klien klinis, pasien rumah sakit.
Tes pada populasi khusus ditujukan bagi individu yang sebenarnya normal hanya saja mereka memiliki kekurangan atau keterbatasan pada beberapa hal, misalnya tunanetra, tunarungu, dll. Sehingga sangat tepat sekali jika pada awal pembuatannya, alat tes tersebut haruslah memiliki kesesuaian norma dengan konflik di tiap tahapan perkembangan manusia sehingga menghasilkan alat tes yang valid. Jadi tidak semua alat tes diperuntukkan secara global pada semua orang, tetapi disesuaikan dengan kondisi individu yang hendak di tes.
Bagi para penyandang tunanetra, beberapa alat tes sudah pasti tidak dapat diberikan. Tes-tes berupa instruksional lisan masih mungkin untuk dapat diikuti, tetapi tidak halnya dengan tes-tes yang menguji performance atau kinerja. Oleh karenanya, ada sejumlah alat tes yang memang sengaja dirancang untuk penyandang tunanetra, seperti College Board Scholastic Assessment Test (SAT) yang tersedia dalam format huruf braille.
Di antara contoh-contoh paling awal tentang tes intelegensi umum yang telah diadaptasi untuk para tunanetra adalah tes Binet (Anastasi & Urbina, 2007). Namun tidak berhenti disitu, ada lagi tes-tes yang berusaha dikembangkan untuk tunanetra, diantaranya :
1. Perkins-Binet Tests of Intelligence for the Blind à di mana instrumennya distandarkan dan memiliki bentuk-bentuk terpisah untuk anak-anak yang masih mampu melihat meski sedikit dan anak yang benar-benar buta.
2.  Blind Learning Aptitude Test (BLAT) à tes individual yang memasukkan soal-soal yang diadaptasi dari tes-tes lainnya, misalnya Raven’s Progressive Matrices.
3.  Intelligence Test for Visually Impaired Children (ITVIC).



Tes Minat
Tes minat mengungkapkan reaksi seseorang terhadap berbagai situasi yang secara keseluruhan akan mencerminkan minatnya.
Minat yang terungkap melalui tes minat ini seringkali menunjuk kan minat yang lebih mewakili daripada minat yang sekedar dinyatakan yang biasanya bukan merupakan minat yang sesungguhnya.
Pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam 4 bidang terapan yaitu konseling karier bagi siswa sekolah lanjutan, konseling pekerjaan bagi karyawan, penjurusan siswa sekolah lanjutan atau mahasiswa dan perencanaan bacaan dalam pendidikan dan latihan.

1. Konseling karier
Hasil tes minat digunakan dalam konseling karier untuk siswa- siswa sekolah, khususnya sekolah umum (SMU) pada tahun-tahun pertama mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah. Walaupun demikian hasil tes minat dapat juga digunakan untuk siswa sekolah kejuruan yang merencanakan untuk segera bekerja setelah lulus.
Selain itu konseling karier dapat digunakan bagi orang-orang putus sekolah lanjutan yang sedang mencari pekerjaan yang cocok bagi mereka dalam waktu dekat.
Kegunaan hasil tes minat bagi siswa SMA adalah untuk menun jukkan bidang pekerjaan secara umum dan luas agar mereka segera mempersempit berbagai alternative bidang pekerjaan dan memfokuskan diri pada beberapa bidang yang jelas.

2. Konseling pekerjaan
Hasil tes minat digunakan dalam konseling pekerjaan untuk karyawan-karyawan yang telah bekerja dalam perusahaan atau bidang pekerjaan yang lain. Dalam hal ini fungsi tes minat adalah untuk mencek konsistensi antara tugas pekerjaan yang telah dijalani dengan pilihan pekerjaan yang disukai. Selain itu tes minat dapat digunakan dalam rangka peningkatan efisiensi perusahaan dan kepuasan kerja karyawan.

3. Penjurusan siswa
Pada prinsipnya penjurusan siswa di sekolah lanjutan merupakan penempatan siswa pada jurusan-jurusan atau program-program studi yang tersedia. Jika jurusan atau program studi terbatas, missal 2 sampai 3 saja, maka sebaiknya kita tidak menggunakan tes minat yang mengukur minat seseorang secara luas. Lebih tepat jika kita hanya menggunakan suatu tes minat yang sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada.

4. Perencanaan bacaan pendidikan
Buku-buku bacaan di sekolah –sekolah (SD, SMP, SMA) dan perguruan tinggi kadang-kadang tidak disukai oleh para siswa dan mahasiswa karena dipandang tidak relevan atau tidak sesuai dengan bidang minatnya. Dalam system pendidikan klasikal tes minat dapat dimanfaatkan untuk mengetahui materi bacaan yang tepat bagi siswa agar prestasi mereka juga meningkat. Tes minat berfungsi untuk memilih jenis-jenis bacaan yang disukai oleh mayo ritas siswa.
Macam-macam tes minat : SVIB (Strong Vocational Interest Blank), SCII (Strong Campbell Interest Inventory), KOIS (Kuder Occupational Interest Survey), MVII (Minnesota Vocational Interest Inventory) seperti SVIB, CAI (Career Assessment Inventory) seperti SCII . 

Sumber: Anastasi A., & Urbina, S. 2007. Tes Psikologi. Jakarta: Indeks

http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-fulltek-u.pdf 



1 comment:

  1. Apa sih minta dan bakat itu?

    Minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi menurut Tampubulon (1991:41).
    Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan.
    Dan pengertian bakat itu sendiri adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik dll.

    sumber
    http://ebookbrowsee.net/unimed-undergraduate-22864-bab-ii-pdf-d424947807
    http://eprints.uny.ac.id/8614/2/bab%202%20-10604227379.pdf

    ReplyDelete