Saturday, 29 March 2014


Tes Kemampuan Mental #5
 
Dapat dikategorikan dalam 3 bentuk ;
-       Tes Bakat.
-       Tes Inteligensi.
-       Tes Prestasi.

Tes Inteligensi untuk mengukur potensi intelektual seseorang dan bukan mengukur pengalaman belajar atau banyaknya pengetahuan. (General Mental Ability)
Tes bakat juga untuk mengukur potensi, bukan pengetahuan. Potensi / kemampuan mental banyak macamnya – tes bakat untuk kemampuan mental tpe khusus.
Tes Prestasi, untuk mengukur pengalaman belajar, jadi bukan potensi. Tes prestasi untuk mengukur seberapa jauh penguasaan seseorang terhadap suatu materi.
tes inteligensi adalah suatu tes inteligensi yang terdiri atas dua seri tugas dengan kesulitan bertingkat yang telah dibakukan pada suatu sampel yang repsentatif.

Nah yang saya bahas adalah bagian tes Inteleginsi.

Ada 2 jenis tes intelegensi:

1.      psycometric instruments
yaitu tes-tes yang mengkualifikasi atribut-atribut psikologi, seperti kepribadian dan kemampuan intelektual.
2.      intellegence test
adalah alat ukur yang didesign untuk mengeumpulkan data tingkat kemampuan kognitif individu untuk menbandingkan orang orang yang ada dipopulasinya

faktor yg menentukan ineligensi:

1.faktor pembawaan/hereditas
erlen meyer=heridites merupakan penentu utama terhadap inteligensi
buss=kecenderungan bagi mereka yang memiliki hubungan darah akan memiliki korelasi yang tinggi terhadap inteligensi

2.faktor kematangan
3.faktor pembentukan/lingkungan
4. faktor gizi

Terdapat juga berbagai macam Intelegensi yaitu:

Multiple intelligences (howard gardner)
inteligensi linguistic = kemampuan utk membaca,menulis&berkomunikasi
inteligensi logis matematis=kemampuan berpikir logis,sistimatis&menghitung.
inteligensi visual spatial =kemampuan berpikir melalui gambar,memvisualisasi hasil,mengimajanisikan sesuatu.
inteligensi musikal= kemampuan mengkomposisikan musik,menyanyi dan menghargai musik.

multi inteligensi
inteligensi kinestetis badan=kemampuan untuk menggunakan badan secara terampil
inteligensi interpersonal social = kemapuan untuk bekerja secara efektif dengan orang lain,memilikiempaty,pengertian dll.
inteligensi intrapersonal= kemampuan utk analisa diri,menilai keberhasilan orang lain dan
memahami diri.

multiple inteligensi
inteligensi natural = kemampuan untuk mencintai alam,flora dan fauna.
inteligensi spiritual = kemampuan bagaimana manusia berhubungan dengan tuhannya.
inteligensi eksitensial = kemampuan menyadari&menghayati dengan benar
keberadaan dirinyadidunia ini dan apa tujuan hidupnya.

sekian ulasan yang saya buat maaf jika tidak lengkapterimakasih :)

Sunday, 23 March 2014



Tes Individu populasi khusus & Tes minat #4

Tes individu adalah tes yang hanya dapat diberikan secara orang per orang, tidak dapat diberikan secara kelompo. Tes individual biasanya digunakan untuk asesmen individual mendalam, misal: klien klinis, pasien rumah sakit.
Tes pada populasi khusus ditujukan bagi individu yang sebenarnya normal hanya saja mereka memiliki kekurangan atau keterbatasan pada beberapa hal, misalnya tunanetra, tunarungu, dll. Sehingga sangat tepat sekali jika pada awal pembuatannya, alat tes tersebut haruslah memiliki kesesuaian norma dengan konflik di tiap tahapan perkembangan manusia sehingga menghasilkan alat tes yang valid. Jadi tidak semua alat tes diperuntukkan secara global pada semua orang, tetapi disesuaikan dengan kondisi individu yang hendak di tes.
Bagi para penyandang tunanetra, beberapa alat tes sudah pasti tidak dapat diberikan. Tes-tes berupa instruksional lisan masih mungkin untuk dapat diikuti, tetapi tidak halnya dengan tes-tes yang menguji performance atau kinerja. Oleh karenanya, ada sejumlah alat tes yang memang sengaja dirancang untuk penyandang tunanetra, seperti College Board Scholastic Assessment Test (SAT) yang tersedia dalam format huruf braille.
Di antara contoh-contoh paling awal tentang tes intelegensi umum yang telah diadaptasi untuk para tunanetra adalah tes Binet (Anastasi & Urbina, 2007). Namun tidak berhenti disitu, ada lagi tes-tes yang berusaha dikembangkan untuk tunanetra, diantaranya :
1. Perkins-Binet Tests of Intelligence for the Blind à di mana instrumennya distandarkan dan memiliki bentuk-bentuk terpisah untuk anak-anak yang masih mampu melihat meski sedikit dan anak yang benar-benar buta.
2.  Blind Learning Aptitude Test (BLAT) à tes individual yang memasukkan soal-soal yang diadaptasi dari tes-tes lainnya, misalnya Raven’s Progressive Matrices.
3.  Intelligence Test for Visually Impaired Children (ITVIC).



Tes Minat
Tes minat mengungkapkan reaksi seseorang terhadap berbagai situasi yang secara keseluruhan akan mencerminkan minatnya.
Minat yang terungkap melalui tes minat ini seringkali menunjuk kan minat yang lebih mewakili daripada minat yang sekedar dinyatakan yang biasanya bukan merupakan minat yang sesungguhnya.
Pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam 4 bidang terapan yaitu konseling karier bagi siswa sekolah lanjutan, konseling pekerjaan bagi karyawan, penjurusan siswa sekolah lanjutan atau mahasiswa dan perencanaan bacaan dalam pendidikan dan latihan.

1. Konseling karier
Hasil tes minat digunakan dalam konseling karier untuk siswa- siswa sekolah, khususnya sekolah umum (SMU) pada tahun-tahun pertama mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah. Walaupun demikian hasil tes minat dapat juga digunakan untuk siswa sekolah kejuruan yang merencanakan untuk segera bekerja setelah lulus.
Selain itu konseling karier dapat digunakan bagi orang-orang putus sekolah lanjutan yang sedang mencari pekerjaan yang cocok bagi mereka dalam waktu dekat.
Kegunaan hasil tes minat bagi siswa SMA adalah untuk menun jukkan bidang pekerjaan secara umum dan luas agar mereka segera mempersempit berbagai alternative bidang pekerjaan dan memfokuskan diri pada beberapa bidang yang jelas.

2. Konseling pekerjaan
Hasil tes minat digunakan dalam konseling pekerjaan untuk karyawan-karyawan yang telah bekerja dalam perusahaan atau bidang pekerjaan yang lain. Dalam hal ini fungsi tes minat adalah untuk mencek konsistensi antara tugas pekerjaan yang telah dijalani dengan pilihan pekerjaan yang disukai. Selain itu tes minat dapat digunakan dalam rangka peningkatan efisiensi perusahaan dan kepuasan kerja karyawan.

3. Penjurusan siswa
Pada prinsipnya penjurusan siswa di sekolah lanjutan merupakan penempatan siswa pada jurusan-jurusan atau program-program studi yang tersedia. Jika jurusan atau program studi terbatas, missal 2 sampai 3 saja, maka sebaiknya kita tidak menggunakan tes minat yang mengukur minat seseorang secara luas. Lebih tepat jika kita hanya menggunakan suatu tes minat yang sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada.

4. Perencanaan bacaan pendidikan
Buku-buku bacaan di sekolah –sekolah (SD, SMP, SMA) dan perguruan tinggi kadang-kadang tidak disukai oleh para siswa dan mahasiswa karena dipandang tidak relevan atau tidak sesuai dengan bidang minatnya. Dalam system pendidikan klasikal tes minat dapat dimanfaatkan untuk mengetahui materi bacaan yang tepat bagi siswa agar prestasi mereka juga meningkat. Tes minat berfungsi untuk memilih jenis-jenis bacaan yang disukai oleh mayo ritas siswa.
Macam-macam tes minat : SVIB (Strong Vocational Interest Blank), SCII (Strong Campbell Interest Inventory), KOIS (Kuder Occupational Interest Survey), MVII (Minnesota Vocational Interest Inventory) seperti SVIB, CAI (Career Assessment Inventory) seperti SCII . 

Sumber: Anastasi A., & Urbina, S. 2007. Tes Psikologi. Jakarta: Indeks

http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-fulltek-u.pdf 



PAMERAN PHOTO UP


Dipameran yang diselenggarakan saya memilih photo berikut:


Berdasarkan foto pameran yang saya lihat dengan judul "Ombak Kehidupan" saya tertarik untuk menganalisa mengenai foto dan judul foto tersebut dan dengan judul tersebut dapat saya analisis bahwa kehidupan tidak selalu datar datar saja, adakalanya kita diterjang oleh masalah dan dalam judul tersebut adalah ombak yang menerjang. Sensasi dari judul tersebut membuat saya berfikir. 

Arti dari Sensasi itu adalah aktivasi dari organ indra (respons fisik) saya melihat dengean indera penglihat saya. 
Dan saya mempersepsikan foto tersebut bagus dan mempunyai makna yang mendalam.
Persepsi sendiri adalah merujuk pada bagaimana stimulus diinterpretasikan (respon psikologis) di mana stimulus nya adalah foto tersebut.

sumber: Robert S, Feldman (2012) Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

Saturday, 15 March 2014

KONSEP DASAR TES PSIKOLOGI #3

Secara tradisional, fungsi tes-tes psikologis adalah untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda. Salah satu masalah awal yang mendorong pertumbuhan tes-tes psikologis adalah identifikasi orang-orang yang terbelakang mental.
Dorongan kuat pada perkembangan awal tes-tes agaknya didapatkan dari kebutuhan akan penilaian yang muncul dari dunia pendidikan.
Penggunaan tes-tes dalam konseling individu secara bertahap meluas dari bimbingan yang berlingkup sempit menyangkut rencana pendidikan dan pekerjaan sampai terlibatnya semua aspek kehidupan seseorang.

Apa tes psikologi itu?

-Sample perilaku:
Tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sample perilaku tertentu. 
Nilai diagnostik atau prediktif tes psikologis tergantung pada sejauh mana tes itu menjadi indikator dari bidang perilaku yang relatif luas dan signifikan.
Butir-butir soal tes tidak perlu sama persis dengan perilaku yang hendak diprediksi oleh tes itu.
Konsep kapasitas mencakup sampel jenis-jenis perilaku yang dibutuhkan untuk mempelajari bahasa baru, tetapi sampel itu sendiri tidak mengadaikan pengetahuan.

-Standarisasi:
Standarisasi menyiratkan keseragaman cara penyelenggaraan dan penskoran tes. Dalam situasi tes, variabel independen tunggal kerap kali adalah individu yang sedang di tes. Untuk menjamin keseragaman kondisi-kondisi tes, penyusun tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci bagi penyelenggaraan setiap tes yang baru dikembangkan.Langkah penting lainnya dalam standarisasi tes adalah penetapan norma-norma.

-Pengukuran kesulitan yang objektif
Definisi tes psikologis pada pembahasan ini akan menunjukan bahwa tes semacam ini dicirikan sebagai ukuran yang objektif sekaligus dilakukan. Jadi, penyelenggaraan, penilaian, dan interpretasi skor adalah objektif sejauh skor-skor tak tergantung pada penilaian subjektif penguji tertentu.
Penentuan tingkat kesulitan sebuah butir soal atau seluruh tes, didasarkan pada prosedur-prosedur empiris yang objektif.

-Keandalan
Evaluasi objektif atas tes-tes psikologis, terutama mencangkup keandalan dan validitas tes dalam situasi-situasi khusus. Keandalan tes adalah  konsistensi skor-skor yang didapatkan oleh orang-orang yang sama ketika dites ulang dengan tes yang sama atau dengan tes yang ekuivalen dengan tes sebelumnys.

-Validitas
Validitas memberikan pemeriksaan langsung pada sejauh mana tes tertentu memenuhi fungsinya. Penentuan validitasbiasanya memerlukan kriteria independen dan eksternal tentang apapun yang terjadi sasaran pengukuran tes tersebut.
Korelasi atau koefisien validitas yang tinggi akan menunjukan bahwa individu yang mendapat skor tinggi pada tes, cukup berhasil di sekolah kedokteran, sementara yang skornya rendah, tidak berhasil di sekolah kedokteran. Koefisien validitas itu memungkinkan kita untuk menentukan seberapa dekatnya kinerja kriteria dapat diprediksi dari skor-skor tes.

Cukup sekian ulasanya semoga dapat bermanfaat ;)

Daftar pustaka: Anastasi Anne, Susaba Urbina (2007). Tes Psikologi. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT indeks

Saturday, 8 March 2014

PSIKODIAGNOSTIK DAN PSIKOLOGI DIFERENSIAL

 

Apa itu psikodiagnostik? Psikodiagnostik diberi definisi yang sangat luas, yaitu suatu disiplin ilmiah yang menerapkan dan mengembangkan ukuran-ukuran untuk asesmen karakteristik person, situasi, institusi, bahkan obyek yang relevan. Informasi tersebut harus diintegrasikan dalam suatu judgment atau advice. De Zeeuw (1984) menyatakan bahwa psikodiagnotik ditujukan untuk asesmen perbedaan individual dan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada single person untuk kesejahteraannya dan masyarakat.

 

Sementara itu, menurut Suryabrata, penggunaan istilah psikodiagnostik secara eksplisit muncul ketika Hermann Rorschach menerbitkan hasil penelitian dengan metode Rorschach dalam lapangan psikiatri dengan judul psikodiagnostik. Bila diartikan secara sempit, psikodiagnostik adalah metode yang digunakan untuk menetapkan kelainan-kelainan psikis, dengan tujuan untuk dapat memberikaan pertolongan secara tepat. Dalam perkembangannya kebutuhan, untuk membuat diagnosis secara psikologis, tidak saja dalam lapangan klinis, sehingga perkembangan psikodiagnosis semakin luas. Berikut definisi mengenai psikodiagnostik.
  1. Secara Teoritis, Psikodiagnostik adalah studi ilmiah tentang berbagai metode untuk membuat diagnosis psikologis, dalam tujuan supaya dapat memperlakukan manusia dengan lebih tepat
  2. Secara Praktis adalah setiap metode untuk membuat diagnosis psikologis, dalam tujuan supaya dapat memperlakukan manusia dengan lebih tepat.

    Psikologi differensial dan psikodiagnostik. Menguraikan tentang perbedaan-perbedaan antar individu dalam kecakapan, intelligensi, ciri-ciri kepribadian dan mengenai cara-cara menentukan perbedaan-perbedaan tersebut.

    Sekian penjelasan nya, dan sepertinya masih belum lengkap nih hehe nanti kita lengkapin setelah materi nya dibahas ya see you!

    daftar pustaka:
    http://sayyidasopandi-fpsi12.web.unair.ac.id/artikel_detail-85848-Psikodiagnostik%20I-Definisi%20dan%20Fungsi%20Psikodiagnostik.html 
    http://johan-edukasi.blogspot.com/2011/10/bab-1-pengertian-dan-ruang-lingkup.html

Thursday, 6 March 2014

PSIKODIAGNOSTIK #1

Hai mulailah kita bertemu disemester 4 nih..
Pada mata kuliah Psikodiagnostik 1 pada hari pertama ada kontrak belajar yang harus samasama kita sepakatin. 

1. Mahasiswa hanya dibolehkan absen selama 3 x + dengan keterlamabatan 30 menit, kalau sudah sampai 3x absen dan terlambat, kita langsung mendapatkan nilai uts D loh. Jadi ya jangan terlambat harus disiplin sih intinya.
2. Tugas individu ; mereview mata kuliah yang sudah didapatkan dan ditulis diblog. (supaya ga gampang lupa sih itu bener juga hehe) dan membuat ulasan materi yang akan datang.



PENGANTAR PSIKODIAGNOSTIK 1

Apa itu psikodiagnostik? psikologi adalah mengetahui/memahami jiwa melalui proses, observasi, interaksi, lingkungan dan menjadi perilaku yang menetap. Diagnosis bisa diartikan sebagai pengkategorian sesuatu.
Jadi Psikodiagnostik dapat diartikan ilmu yang mempelajari masalah perilaku yang muncul.
 
Tujuan dari diagnosis adalah:
1. Discribe : menggambarkan suatu masalah
2. Explain  : menjelaskan suatu masalah, sebab sebabnya
3. Predict  : memprediksi
4. Control : mengarahkan

Nah mengapa perlu dilakukan tes psikologi? yaitu untuk pengukuran yang objektif dan terstandarisasi dari suatu perilaku.

Wilhem Wunt adalah yang mempunyai lab psikologi tetapi lab tersebut bukan seperti lab kimia atau fisika, tetapi mungkin hanya sebuah karpet, sofa dll. Kemudian Wunt mengamati perilaku mereka.
Yang menjadi dasar Wunt adalah dengan adanya Individual Difference (perbedaan pada setiap individu)

Sekian review pada hari pertama mata kuliah Psikodiagnostik 1. Semoga dapat bermanfaat :)