Tuesday, 6 May 2014

 TES PROYEKSI DAN KEPRIBADIAN #8

Dalam tes-tes kepribadian dengan pendekatan proyektif, individu memberikan respon pada stimulus yang tidak terstruktur dan ambigu, dimana hal ini berbeda dengan tes objektif yang memuat beberapa pertanyaan berstruktur. Sehingga diharapkan dengan menggunakan tes proyektif, individu secara tidak sadar akan mengungkap dan menggambarkan struktur dan dinamika kepribadiannya.
Teknik proyektif yang banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh ahli psikologi lainnya yaitu:


Rorschach Test (Teknik-teknik noda tinta)
The Rorschach test juga dikenal sebagai tes inkblot Rorschach atau sekadar tes Inkblot adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional. Telah digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama dalam kasus-kasus di mana pasien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka.Prosedur-prosedur skoring lebih jauh dipertajam dengan pengetestan suplementer atas orang yang bermental terbelakang, seniman, sarjana, kelompok orang khas lainnya.



Thematic Apperception Test (TAT)
TAT adalah yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan subjek yang harus menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera. Subjek diminta untuk mengatakan sebagai sebuah cerita yang dramatis.


Children’s Apperception Test (CAT)
Bentuk lain dari TAT adalah CAT (Children’s Apperception Test), yang digunakan untuk anak anak. CAT menampilkan sepuluh gambar binatang dalam konteks sosial manusia seperti memainkan game atau tidur di tempat tidur. Pada saat ini, versi ini dikenal sebagai CAT atau CAT-A (gambar binatang).


Michigan Picture Story Test (MPST)
Tes ini hampir sama dengan kedua tes diatas dan terdiri dari material yang menggambarkan anak-anak dalam hubungannya dengan orang tua, polisi, dan figur otoriter lainnya, juga teman-teman. Tes ini sangat bermanfaat dalam melihat struktur dari sikap anak-anak terhadap orang dewasa dan teman-teman sekaligus mengevaluasi masalah yang mungkin timbul.


Make-A-Picture Story (MAPS)
Tes ini juga hampir sama dengan MPST dalam interpretasi dan tujuan yang dimiliki. Perbedaannya, individu boleh memilih karakter yang ada untuk membuat sebuah cerita berdasarkan situasi yang ada.


Figure Drawing
Mungkin sebagian dari kita pernah melakukan tes ini. Dalam tes ini, kemampuan menggambar bukanlah faktor utama. Salah satu bentuk tesnya adalah Draw-A-Person (DAP), dimana individu diminta untuk menggambar seorang lelaki dan perempuan menggunakan pensil dan kertas.


Incomplete Sentence Test
Dalam metode proyektif ini, terdiri dari sejumlah kalimat tidak lengkap yang disajikan untuk dilengkapi. Biasanya bukan merupakan tes standar dan tidak diperlakukan secara kuantitatif. Penting sebagai bahan pertimbangan dalam situasi klinis yang memiliki asumsi bahwa respon individu terhadap stimulus yang ambigu merupakan proyeksi dari hal-hal yang ada dalam ketidaksadaran. Respon yang diberikan subjek dapat memberikan gambaran area konflik, termasuk juga kelebihan dan kekurangan dari kepribadian subjek.


Competency Screening Test
Diberikan kepada individu yang menjadi terdakwa untuk mempelajari interscorer kehandalan dan validitas prediktif tentang status mental atau inteligensi individu terkait dengan kasus individu yang sedang terjadi. Tes juga secara signifikan membedakan antara individu yang dikategorikan oleh praktisi sebagai tidak berkompetensi secara mental dan yang dikategorikan sebagai kompeten dalam sidng kasus yang dijalani.



sumber :
 Anastasi Annne, Urbina Susanna. Tes Psikologi. 2007. Jakarta: PT: Indeks
http://www.psikologizone.com/tes-proyektif-projective-approaches-test/06511519






TES MINAT DAN SIKAP #7


Minat dan sikap seseorang merupakan aspek penting dari kepribadian. Karakteristik ini mempengaruhi prestasi pendidikan dan pekerjaan, hubungan antarpribadi, kesenangan yang didapatkan seseorang dari aktivitas waktu luang.
Jadi dari minat dan sikap individu dapat diagnosis bagaimana pekerjaan yang tepat untuknya dan performa individu tersebut.
Nilai tes minat dan bakat tersebut terkait dengan pilihan-pilihan hidup, sikap dan preferensi.
Tetapi nilai awal dan yang paling sering digunakan terbukti tidak cocok dengan cara nilai pada akhirnya dikonseptualisasikan dalam bidang ini (Braithwaite & Scott), dan tes-tes minat dan bakat lainya masih sedang dipublikasikan atau direvisi.
Lalu bagaimanakah tes minat dan bakat yang terstandarisasi??

Studi tentang minat dan bakat mendapatkan dorongan terkuat dari penaksiran pendidikan dan karier.

Inventori-inventori minat: Lingkungan dewasa ini
Sebagian besar dari inventori minat dirancang untuk menaksir minat individu dalam berbagai bidang pekerjaan. Sejumlah inventori juga memberikan analisis minat dalam kurikulum pendidikan, yang pada giliranya terkait dengan keputusan karier.
Inventori yang belakangan ini dikembangkan mencerminkan perubahan-perubahan utama tertentu dalam konseling karier. Perubahan kedua terkait akan memperhatikan sasaran pengukuran minat. Perubahan ketiga terkait dengan pilihan-pilihan karier, perubahan ini terkait dengan jenis kelamin (sex fairness) inventori minat.

The Strong Interest Inventory (SII)
Strong Vocational Interest Blank memperkenalkan dua prosedur utama dalam pengukuran minat pekerjaan. pertama, butir-butir soal antara rasa suka atau tidak suka responden akan berbagai kegiatan. Kedua, respons-respons ini secara empiris dikunci sebagai pekerjaan. Jadi inventori minat ini menggunakan penguncian butir-butir soal yang selanjutnya diikiuti dalam perkembangan inventori kepribadian.
 

Inventori Minat: Tinjauan dan penekanan
Jackson Vocational Interest Survey (JVIS) menggunakan area minat yang luar dalam pengembangan butir soal dan sistem penentuan skor. Inventori Jackson merupakan contoh konstruk pada tiap tahap dalam pengembanganya, semua butir soal merupakan soal bertipe pilihan terbatas.

Kuder Occupational Interest Survey pendekatanya pada pengukuran minat dibedakan dari pendekatan strong dalam dua hal utama, yaitu: Kuder menggunakan butir-butir soal tiga serangkai pilihan terbatas, skor-skor diperoleh tridak untuk pekerjaan tertentu, melainkan untuk 10 bidang minat yang luas yaitu di luar ruangan, mekanis, pekerjaan, ilmiah, persuasive, artistic, sastra, music, kerja sosial, dan administrasi.

Career Assessment Inventory-The Vocational Version (CAI-VV) dirancang secara khusus untuk para pencari karier yang tidak memerlukan pendidikan universitas selama 4 tahun  atau pelatihan profesional lebih jauh.Berfokus terhadap pekerjaan yang melibatkan keterampilan, pekerjaan teknis dan pekerjaan jasa.

Self-Directed Search (SDS) dirancang sebagai instrumen konseling pekerjaan yang bisa dilaksanakan sendiri, diskor sendiri, diinterpretasikan sendiri.

Cukup sekian ulasanya terimakasih :)
Sumber Anastasi Annne, Urbina Susanna. Tes Psikologi. 2007. Jakarta: PT: Indeks