Sunday, 24 March 2013

Lanjutan psikologi kognitif



Hallo ass…

Hari ini gue akan bahas tentang kasus yang mempengaruhi tumbuh kembang anak! 

salah satunya presentasi dari kelompok gue yaitu tentang "downsyndrome" 

guys!



Kita langsung aja ya…



Apa sih downsyndrome itu? Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3,[1] yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama. Downsyndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.



Nah ciri-ciri fisik anak yg terkena downsyndrome yaitu:

Ekspresi wajah yang datar, mata lebih sipit dan menurun, daun telinga yang kecil dan lidah yang menonjol keluar. kelainan pada organ jantung dan pencernaan juga sering kali ditemukan.










Akibat  downsyndrome:

-  perkembangan kognitif anak terhambat, sehingga anak belajar dengan cara yang berbeda.

  -Sangat tidak bijak membedakan cara belajar anak yang terkena downsyndrome dengan anak-anak normal lainnya . 

  Post traumatic syndrome 
adalah anak-anak berkebutuhan khusus yang sifatnya temporer/sementara. diantaranya diakibatkan karena bencana alam, perang, atau kerusuhan, anak-anak yang kurang gizi, lahir premature, anak yang lahir dari keluarga miskin, anak mengalami depresi karena  perlakuan kasar, anak yang tidak bisa membaca karena kekeliruan cara mengajar.



Result :

     Tidak banyak dari anak-anak yang terkena down syndrome mempengaruhi perkembangan kognitifnya seperti : pedengaran, berbicara , dan perkembangan kognitif lain yang membuat seorang anak bisa mengalami kemunduran dalam proses belajar dan proses kognitif lain.







ini salah satu bahasan dari teman-teman yg lain:



Kekerasan terhadap anak





child abuse (kekerasan anak) The National Commiaaion Of Inquiry (Andri, 2006), kekerasan pada anak adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh individu, institusi atau suatu proses yang secara langsung depan keselamatan dan kesehatan mereka kearah perkembangan kedewasaan.



4 tahap perkembangan anak, menurut Piaget:

  Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)

                     berhubungan dengan refleks dan kreativitas awal

  Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)

                     1. keterampilan berbahasanya.

                     2. Merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar.

                     3. Menggunakan penalaran intuitif bukan logis.

                     4. Egosentris

  Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)

                                Penggunaan logika yang memadai

  Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

                                1. Berpikir secara abstrak

                                2. Menalar secara logis

                                3. Menarik kesimpulan dari informasi yang  tersedia


Kesimpulan:

Tafsiran apa yang di lihat dan di dengar anak akan dijadikan mindset untuk kedepannya dan ini juga bisa jadi komitmennya. Maka dari itu kita harus berhati-hati dalam berbicara dan berkelakuan di depan anak-anak. 


Segini dulu pembahasan kita yaaa...wass


No comments:

Post a Comment